-->

Minggu, 04 November 2012


 “PENDERITA GANGGUAN JIWA”, Haruskah Lebih Menderita Lagi ??

“Dirantai di pohon selama lima tahun”.
Brrrr?!! Miris banget kan kalau ada kejadian kayak gitu udah terjadi pada saudara kita di bumi ini. Itulah keadaan menyedihkan yang benar-benar dialami oleh seorang pria, kita sebut Ali, di Accra, Ghana. Leo Baidoo, yang mengatakan bahwa dia adalah nabi yang ditugaskan Tuhan untuk menyembuhkan orang sakit dengan segala cara menjelaskan, karena belum bisa menyembuhkan, maka Leo Baidoo merantainya di pohon hingga Tuhan menyembuhkannya. Haduuh, berbagi rumah pohon sama hewan-hewan penghuni pohon donk, fiuqh..kasian kan, kenapa juga harus pohon, kan masih banyak tempat lain yang lebih layak, bro!!
Menurut cerita, sejak lima tahun yang lalu Ali dibawa oleh keluarganya ke Jesus Divine Temple, kamp doa di wilayah selatan Ghana. Ali mengatakan bahwa keluarga-keluarga itu datang, membawanya ke kamp doa dan kemudian pergi tanpa pernah kembali atau membawakan dia sesuatu, “Bahkan pagi ini saya belum makan apa-apa”, ujarnya. Sebagian besar orang Ghana emang percaya kalau gangguan mental disebabkan oleh kutukan atau kerasukan setan (aya aya wae) , dan penderitaan itu harus dibawa ke kamp doa.


Gangguan Jiwa Tak Selalu Gila, Iya To?!

Definisi gangguan jiwa itu sendiri sebenarnya memiliki arti yang luas. Seorang psikolog Jerman mengatakan bahwa orang yang berakal sehat pun banyak yang mengalami ketidakwarasan. Ini karena bentuk gangguan jiwa tidak selalu berupa kelainan mental yang tidak bisa mengingat apapun selain bertingkah aneh seperti orang hilang akal, tertawa sepanjang waktu, menangis tiada henti, de ka ka. Tapi ada juga bentuk gangguan mental ringan (disebut nekrotik atau neurotis dalam bahasa psikologi) seperti, paranoid  atau mudah curiga, hobi mencuri barang (kleptomania), kelainan seksual pada anak-anak (pedofilia), memiliki tingkat kekhawatiran yang berlebihan (anxiety), ada juga rasa bangga yang berlebihan, misalnya saat berbicara merasa orang yang paling hebat (megalomania). Sedangkan gangguan jiwa berat seperti yang sering dilihat pada orang gila secara awam, gangguan jiwa ini disebut skizofrenik atau skizoprenia. Pada kondisi ini, penderita udah merasa dalam dunianya sendiri, bro, sist! Penderita udah nggak punya interaksi normal dengan lingkungannya, mereka udah nggak menganggap kita. Hahahaha!! Ups, ini belum tentu tanda-tanda yak :D

Itu Ghana, Gimana Kalau Indonesia ?!
Jika di Ghana ada yang dirantai di pohon sampai lima tahun, ternyata di Indonesia masih marak dengan aksi memasung orang gila, ckckck. Kalau kamu belum pernah liat secara langsung alat pemasung ini dan pengen tau atau bahkan mencobanya, ternyata di Indonesia masih ada lho (dan inilah satu-satunya) museum kesehatan jiwa, yakni Museum Kesehatan Jiwa (Keswa) Dr. Radjiman Widiodiningrat di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang,  Jawa timur.





Kesadaran masyarakat yang masih minim telah memunculkan peristiwa-peristiwa kayak gini di beberapa daerah. Padahal itu melanggar hukum, hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa. Surat Menteri Dalam Negeri 11 November 1977 juga memerintahkan semua kepala daerah agar melarang warga memasung penderita gangguan jiwa. Selain melanggar hukum, dipasung juga terbukti nggak memperbaiki keadaan guys, emosi korban pasungan ini bakal meluap-luap, mudah marah, merasa dikucilkan, pendendam, hingga hilang ingatan. Sedangkan terapi melukis, menulis cerita, membuat film dokumenter, dan melakukan aktivitas produktif seperti menggoreng kacang, serta dukungan penuh dari keluarga terbukti memiliki hasil yang lebih efektif yaitu penderita bisa sembuh, yeyeyeyee!! Menanggapi hal ini, pemerintah telah mencanangkan program "Menuju Indonesia Bebas Pasung 2014". Ayook semangat bantu pemerintah wujudkan Bebas Pasung 2014!!












Tidak ada komentar:

Posting Komentar