“PENDERITA
GANGGUAN JIWA”, Haruskah Lebih Menderita Lagi ??
“Dirantai di pohon selama lima tahun”.
Brrrr?!! Miris banget kan kalau ada
kejadian kayak gitu udah terjadi pada saudara kita di bumi ini. Itulah keadaan
menyedihkan yang benar-benar dialami oleh seorang pria, kita sebut Ali, di
Accra, Ghana. Leo Baidoo, yang mengatakan bahwa dia adalah nabi yang ditugaskan
Tuhan untuk menyembuhkan orang sakit dengan segala cara menjelaskan, karena
belum bisa menyembuhkan, maka Leo Baidoo merantainya di pohon hingga Tuhan
menyembuhkannya. Haduuh, berbagi rumah pohon sama hewan-hewan penghuni pohon
donk, fiuqh..kasian kan, kenapa juga harus pohon, kan masih banyak tempat
lain yang lebih layak, bro!!
Menurut cerita, sejak lima tahun yang
lalu Ali dibawa oleh keluarganya ke Jesus Divine Temple, kamp doa di wilayah
selatan Ghana. Ali mengatakan bahwa keluarga-keluarga itu datang, membawanya ke
kamp doa dan kemudian pergi tanpa pernah kembali atau membawakan dia sesuatu,
“Bahkan pagi ini saya belum makan apa-apa”, ujarnya. Sebagian besar orang
Ghana emang percaya kalau gangguan mental disebabkan oleh kutukan atau
kerasukan setan (aya aya wae) , dan
penderitaan itu harus dibawa ke kamp doa.
Definisi gangguan jiwa itu sendiri sebenarnya memiliki arti
yang luas. Seorang psikolog Jerman mengatakan bahwa orang yang berakal sehat
pun banyak yang mengalami ketidakwarasan. Ini karena bentuk gangguan jiwa tidak
selalu berupa kelainan mental yang tidak bisa mengingat apapun selain
bertingkah aneh seperti orang hilang akal, tertawa sepanjang waktu, menangis
tiada henti, de ka ka. Tapi ada juga
bentuk gangguan mental ringan (disebut nekrotik atau neurotis dalam bahasa
psikologi) seperti, paranoid atau mudah curiga, hobi mencuri barang (kleptomania), kelainan seksual pada
anak-anak (pedofilia), memiliki
tingkat kekhawatiran yang berlebihan (anxiety),
ada juga rasa bangga yang berlebihan, misalnya saat berbicara merasa orang yang
paling hebat (megalomania). Sedangkan
gangguan jiwa berat seperti yang sering dilihat pada orang gila secara awam,
gangguan jiwa ini disebut skizofrenik atau
skizoprenia. Pada kondisi ini,
penderita udah merasa dalam dunianya sendiri, bro, sist! Penderita udah nggak
punya interaksi normal dengan lingkungannya, mereka udah nggak menganggap kita.
Hahahaha!! Ups, ini belum tentu tanda-tanda yak :D
Itu Ghana, Gimana Kalau
Indonesia ?!
Jika di Ghana ada yang dirantai di pohon
sampai lima tahun, ternyata di Indonesia masih marak dengan aksi memasung orang
gila, ckckck. Kalau kamu belum pernah liat secara langsung alat pemasung ini dan pengen tau atau bahkan mencobanya, ternyata di Indonesia masih ada lho (dan inilah satu-satunya) museum kesehatan jiwa, yakni Museum Kesehatan Jiwa (Keswa) Dr. Radjiman Widiodiningrat di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa timur.
Kesadaran masyarakat yang masih minim telah memunculkan peristiwa-peristiwa kayak gini di beberapa daerah. Padahal itu melanggar hukum, hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa. Surat Menteri Dalam Negeri 11 November 1977 juga memerintahkan semua kepala daerah agar melarang warga memasung penderita gangguan jiwa. Selain melanggar hukum, dipasung juga terbukti nggak memperbaiki keadaan guys, emosi korban pasungan ini bakal meluap-luap, mudah marah, merasa dikucilkan, pendendam, hingga hilang ingatan. Sedangkan terapi melukis, menulis cerita, membuat film dokumenter, dan melakukan aktivitas produktif seperti menggoreng kacang, serta dukungan penuh dari keluarga terbukti memiliki hasil yang lebih efektif yaitu penderita bisa sembuh, yeyeyeyee!! Menanggapi hal ini, pemerintah telah mencanangkan program "Menuju Indonesia Bebas Pasung 2014". Ayook semangat bantu pemerintah wujudkan Bebas Pasung 2014!!
Kesadaran masyarakat yang masih minim telah memunculkan peristiwa-peristiwa kayak gini di beberapa daerah. Padahal itu melanggar hukum, hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa. Surat Menteri Dalam Negeri 11 November 1977 juga memerintahkan semua kepala daerah agar melarang warga memasung penderita gangguan jiwa. Selain melanggar hukum, dipasung juga terbukti nggak memperbaiki keadaan guys, emosi korban pasungan ini bakal meluap-luap, mudah marah, merasa dikucilkan, pendendam, hingga hilang ingatan. Sedangkan terapi melukis, menulis cerita, membuat film dokumenter, dan melakukan aktivitas produktif seperti menggoreng kacang, serta dukungan penuh dari keluarga terbukti memiliki hasil yang lebih efektif yaitu penderita bisa sembuh, yeyeyeyee!! Menanggapi hal ini, pemerintah telah mencanangkan program "Menuju Indonesia Bebas Pasung 2014". Ayook semangat bantu pemerintah wujudkan Bebas Pasung 2014!!
Sumber:
http://www.voaindonesia.com/content/hrw-kritik-penanganan-pasien-sakit-jiwa-di-ghana/1537367.html
http://www.voaindonesia.com/content/hrw-kritik-penanganan-pasien-sakit-jiwa-di-ghana/1537367.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar