Museum Masuk Museum, Mungkinkah?
Tebak dulu, apa nama museum tertua di
Indonesia?? Hayoo..
Yup, Museum Radya Pustaka yang terletak di
Kota Solo adalah museum tertua di Indonesia yang saat ini perlu mendapat
perhatian dari kita. Bagaimana tidak?!! Ratusan buku dan naskah kuno yang
tersimpan disana kini mulai rusak dan hancur. Sebagai gambaran ya, ruangan
naskah kuno museum ini cuma berukuran tiga kali dua meter, tiga rak buku
bertingkat empat hampir memenuhi separuh ruangannya. Lanjut ya, naskah dan buku di rak itu hanya dibungkus
plastik, kemudian ada seperangkat komputer yang dilengkapi alat pemindai berada
di tengah ruangan ini. Hikz, peninggalan negara kita yang
berusia seratus hingga lima ratus tahun itu terancam hancur, sayang banget. Dan
jika itu benar-benar terjadi maka kita tidak bisa lagi melihat bentuk aslinya, kita hanya bisa menatap dan meratapinya dalam
bentuk digital di layar komputer. Cukup alay ya?? Tapi memang ini yang seharusnya
kita rasakan. Kemudian, bagaimana jika ini terus berlanjut??
Dengan koleksi yang lusuh lama kelamaan museum akan ikut lesu dan akhirnya masuk kategori untuk
dimuseumkan. Waduu, apa-apaan ini, jangan lah ya :-) Negara kita kan jelasss! Kaya banget dengan kesenian dan budayanya
yang unik, jangan sampai semua peremehan ini
sedikit demi sedikit mengikis koleksi kuno peninggalan nenek moyang kita dan
akhirnya negara lainlah yang lebih peduli. Jangan!! Jangan sampai terjadi ya,
sob.
Djaka Darjata, juru bicara Komite Museum Radya Pustaka,
menyebutkan bahwa naskah dan buku kuno itu sedang disalin dalam bentuk digital,
tapi karena hanya memiliki satu set perangkat komputer dan alat pemindai maka
prosesnya menjadi agak lama. Djaka
menambahkan, dari sekitar 300an naskah kuno, baru sekitar 142 naskah yang sudah
disalin dalam bentuk digital. Naskah paling tua dibuat tahun 1620an, yang isinya
masih berupa aksara jawa kuno. Waa, keren nih. Masih pada dimana kita semua pas
naskah ini dibikin. Hehehe. Eits,
bukan ini yang seharusnya terlintas di otak saat kita melihat angka 1620 itu
kan :-D
Museum yang telah berdiri sejak 122 tahun yang
lalu ini sangat minim pengunjung dan hanya menerima pendapatan sekitar Rp 15
juta per tahun. Mau tau lebih dalam?? Lanjuutt. Disini juga tersimpan lebih
dari 10.000 koleksi benda-benda kuno lho,
seperti naskah, wayang, guci, piring keramik, dan masih banyak lagi yang lain.
Eh ada juga Al Quran dengan terjemahan Bahasa Belanda, sob. Jadi selain ada Al
Quran terjemahan jawa kuno, ada juga versi Bahasa Belanda yang ternyata belum
lama ini ditemukan. Saat ditemukan, mengulang keadaan di atas, kondisi Al Quran
ini tidak sepenuhnya baik, bagian depan Al Quran sudah rusak dan perlu dijilid
ulang karena beberapa lembar sudah sobek. Ckckck.
Mari kita lihat gambar di atas. Meski museum
ini tidak luas dan terlihat biasa saja, beberapa warga negara lain tertarik
untuk datang ke museum ini, masa sih
kita yang punya malah enggak J
Ayoo, monggo
sedulur, kita biasakan untuk memelihara budaya Indonesia dengan baik, kita
rawat dan kita perhatikan mereka. Kalau belum sempat ke museum luar daerah,
alangkah baiknya jika kita mulai dari budaya dan museum yang ada di sekitar
kita. Mari lindungi dan tunjukkan!! Indonesia, negara kita tercinta, kaya akan
budaya elok yang patut dilestarikan. Kitalah yang harus menjaganya. Setuju??
Setuju banget.
Sumber :
iya,,kitalah Bangsa yang memiliki itu semua,,SEMANGATTT !!! :D
BalasHapusjasmerah.
BalasHapus(jangan sekali-kali melupakan sejarah)
he'em,,, :D
BalasHapussejarah kita,budaya kita,GGOOOO...!!!!!!!! :D
Sejarah perlu dilestarikan
BalasHapushoho,.bener tuh!
Hapusketika sejarah bangsa dan semua yang ada di dalamnya hilang, maka jati diri bangsa mulai dipertanyakan. dan kesadaran untuk menjaga warisan bangsa itu belum sepenuhnya ada pada masyarakatnya, termasuk aku mungkin. hehee
BalasHapushe'em, jgn smpe ilang, jgn smpe direbut yg laen.
Hapusbgmna nanti?? semua ad di tgan kita kawan,,penerus bangsa!!
..
hehe,,ayo kita lebih bebudaya Indonesia..
baju kita,bahasa kita,adat kita. Indonesia.
yuukkk marii.
capcus!
:)
:D :D :D
BalasHapuscemungut!!!! wkwkwkw